SistemGrounding Untuk Instalasi Listrik di Rumah. Sistem pemasangan grounding pada intalasi listrik secara umum dekat dengan kWh meter di dalam Box MCB namun tidak terhubung di dalam MCB. Untuk sistem koneksinya, terminal grounding dihubungkan dengan terminal kabel netral. Grounding listrik bisa dipasang pada bagian sebelum atau sesudah kWh meteran. Groundingdapat Anda lakukan dengan menggunakan Earth leakage circuit breaker (ELCB) dan penggunaan kabel khusus dengan ukuran minimal 4 mm. Mekanisme ini digunakan untuk meningkatkan keamanan dan terhindar dari sengatan listrik ketika daya membesar secara tiba-tiba, seperti saat perbaikan instalasi listrik rumah oleh PLN atau terkena sambaran 1| Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla ANALISA PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN INSTALASI LISTRIK DI TANAH KAPUR DAN PADAS MENGGUNAKAN METODE SIGARANG (SISTEM GROUNDING ARANG DAN GARAM) Zainal Abidin 1), Suharijanto 2), Abdul Ghufron 3) 1) Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan 2) Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan 3 Pembumianatau Pentanahan (bahasa Inggris: Grounding) adalah sistem dalam bidang teknik kelistrikan, istilah pembumian listrik mengacu pada sambungan suatu peralatan atau instalasi listrik pada tanah (bumi) sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan arus abnormal.Oleh karena itu, sistem pembumian menjadi bagian Ya, Grounding adalah suatu jalur dari arus listrik menuju bumi. Dalam kasus instalasi rumah, pemasangan grounding berguna untuk mencegah terjadinya kontak antara manusia dengan listrik berbahaya akibat terjadi kegagalan isolasi. Contoh grounding yang kurang baik adalah jika kita memegang casing komputer terasa tersengat listrik. Disewakan Rumah & Apartemen. Tanah. Indekos. Dijual: Bangunan Komersil. Disewakan: Bangunan Komersil. Motor. Motor Bekas. Aksesoris. Helm. Spare Part. Jasa & Lowongan Kerja. Menerima jasa pasang penangkal petir dan grounding/pembumian instalasi listrik dll. Dikerjakan oleh tukang yang sudah pengalaman dan ahli di bidangnya. Harga bersaing . Seperti yang kita ketahui, Arde ini juga dikenal dengan istilah grounding. Dimana Arde atau grounding ini merupakan sistem pelengkap yang ada pada setiap instalasi kelistrikan. Fungsinya sendiri adalah sebagai sistem pentanahan. Selain itu, pemasangan arde juga berguna untuk memberikan perlindungan pada instalasi listrik rumah dari berbagai gangguan dan bahaya. Bagaimana, tertarik mengetahui lebih banyak mengenai Arde? Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara tuntas mengenai apa itu arde atau sistem grounding. Mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, simbol, hingga bagaimana pemasangan dan cara membuat ground sederhana. Akan kita kupas juga apakah arde bisa menghemat listrik. pengertian arde listrik Jika dilihat dari fungsinya, bisa dikatakan arde atau yang juga dikenal dengan istilah grounding merupakan sistem pentanahan berupa jalur kabel tersendiri yang tidak menyambung dengan instalasi kabel-kabel listrik yang lainnya yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik pertanahan bumi. Jadi sistem ini dibuat dengan tujuan untuk meniadakan beda potensial yang terjadi pada rangkaian listrik. Selain itu sekaligus bertujuan untuk melepaskan muatan listrik berlebih yang timbul. Dengan pemasangan grounding, ketika timbul muatan berlebih pada instalasi listrik, maka muatan tersebut secara otomatis akan dialirkan ke dalam tanah. Karena tanah memiliki masa dan volume yang sangat besar, maka apabila ada gangguan ataupun permasalahan terkait muatan listrik, akan cepat di netralisir. Dengan tujuan inilah arde atau sistem pentanahan dipasang. Fungsi Arde / Grounding Listrik fungsi arde listrik Melihat dari fungsinya, tentu saja Arde atau Grounding ini perlu dipasang pada setiap instalasi listrik, ya? Baik untuk kebutuan pribadi seperti area rumah ataupun area industri seperti pabrik tentu membutuhkan adanya Arde sebagai keamanannya. Fungsi pemasangan arde adalah sebagai bentuk perlindungan. Dengan pemasangan grounding, maka instalasi listrik dapat terhindar dari beberapa resiko berikut ini Grounding berfungsi untuk mencegah adanya kebocoran listrik yang besar. Misalnya apabila terjadi korsleting listrik, kebocoran isolasi, serta menghindari orang dari terkena sengatan listrik. Mencegah apabila terjadi induksi pada tegangan aliran. Berfungsi sebagai pelindung dari ancaman listrik statis. Terutama listrik statis yang mempunyai tegangan dengan skala yang sangat tinggi seperti sambaran petir. Grounding juga berfungsi sebagai acuan pengukuran tegangan aliran listrik dalam instalasi. Pemasangan arde juga dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kebocoran tegangan. Arde juga berfungsi untuk menetralisir adanya noise yang disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya akibat kualitas komponen yang jauh dari standar ataupun kualitas daya yang kurang bagus. Cara Kerja Arde Listrik Jika diamati, area pemasangan Arde ini umumnya sengaja ditempatkan dekat dengan dengan kWh meter. Jadi dari kWh meter, pemasangan kabel netral dan ground digabung bersama dengan kabel phase. Kemudian kabel ini nantinya akan dihubungkan pada seluruh jaringan dan juga stop kontak. Dari stop kontak inilah, nantinya grounding akan tersambung dan terkoneksi dengan berbagai peralatan listrik. Misalkan saja peralatan listrik rumahan seperti kulkas, TV, radio, komputer dan lain sebagainya. Simbol Arde Pada umumnya, grounding atau arde dilambangkan dengan simbol-simbol tertentu. Simbol instalasi listrik ini fungsinya digunakan ketika Anda ingin menggambar sebuah rangkaian elektronik. Mari kita pelajari beberapa simbol Arde yang paling umum berikut ini. Gunakan simbol berikut untuk untuk menjelaskan arti dari masing-masing Arde atau Grounding. Simbol Arde Macam-macam Sistem Grounding Ketika membuat instalasi listrik, pastinya sistem keamanan menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, melakukan sistem pentanahan atau arde penting untuk dilakukan. Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara pemasangan kabel arde, tentu kita perlu mengetahui beragam jenisnya. Berikut ini pembahasan mengenai beragam sistem grounding yang perlu diketahui. 1. Safety Grounding Safety grounding merupakan salah satu sistem yang sering digunakan dalam pemasangan arde. Safety grounding digunakan dengan tujuan untuk menetralisir dampak dari arus listrik yang berbahaya. Misalnya saja apabila terjadi tegangan serta arus listrik yang naik atau turun. Baik itu di akibatkan adanya gelombang elektromagnetik yang sumber pancarannya berasal dari kilatan petir atau berasal dari beragam sebab lainnya. Untuk menanggulanginya, pemasangan safety grounding ini dapat dijadikan pilihan. Karena hal ini juga, sistem safety grounding seringkali diaplikasikan pada berbagai jalur kelistrikan. Mudahnya bisa dikatakan grounding ini sebagai salah satu sistem penangkal petir. 2. RF Grounding RF grounding adalah salah satu sistem pemasangan arde yang peruntukannya umumnya dipakai pada perangkat komunikasi. Salah satu contohnya seperti radio. Sedangkan untuk proses pemasangan RF grounding ini lebih banyak diterapkan untuk perangkat berkebutuhan besar. Tujuan pemasangan dari sistem ini adalah untuk mengurangi dampak radiasi. Terutama untuk menangkal adanya resiko radiasi. Seperti yang kita ketahui, radiasi ini bisa muncul dari adanya pancaran gelombang komunikasi radio. Warna Kabel Untuk Arde warna kabel arde Sebelum Anda memasang sistem pentanahan, tentunya Anda juga perlu mengetahui standar ukuran kabel instalasi listrik rumah. Karena kabel ini merupakan komponen utama yang dibutuhkan untuk membuat arde atau grounding. Kabel untuk arde biasanya berwarna hijau atau kuning dengan strip hijau. Kabel dengan warna hijau kuning memang umumnya digunakan untuk konduktor. Sebagai contoh yakni pengggunaannya untuk beragam jenis konduktor. Misalnya saja seperti konduktor pembumian dan konduktor proteksi. Selain itu, kabel hijau kuning ini juga digunakan untuk menghubungkan ikatan ekuipotensial pada tanah. Ukuran Kabel Untuk Arde Kabel arde untuk sistem pentanahan dilakukan dengan cara menanam pipa di dalam tanah. Dimana pipa ini nantinya akan dipasang pada bagian terminal stop kontak. Cara memasang grounding pada stop kontak haruslah memenuhi standar ukuran yang berlaku agar fungsinya bisa lebih maksimal. Yang perlu Anda ketahui juga, bahwa cara pemasangannya akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan juga kualitas arde tersebut. Oleh sebab itu, ukuran dan spesifikasi kabel juga menjadi poin yang tidak boleh dikesampingkan jika Anda ingin melakukan pemasangan grounding di rumah, ya? Ukuran kabel listrik rumah untuk grounding nantinya bisa disesuakan dengan standar yang sudah ditetapkan. Berikut ini standar ukuran kabel listrik untuk memasang Arde di area rumah yang perlu diperhatikan. Penggunaan kabel untuk arde pada umumnya menggunakan kabel yang berwarna kuning-hijau. Diameter kabel grounding minimal menggunakan penampang 50 mm. Namun apabila menggunakan kabel dengan diameter lebih besar juga diperbolehkan. Khusus untuk pemasangan arde atau grounding pada lokasi yang cukup sensitif, coba gunakan jenis kabel HVSC High Voltage Single Core. Untuk instalasi luar bangunan, pemasangan arde dapat menggunakan kabel NYA 50 mm. Cara Memasang Arde yang Baik dan Sesuai Standar cara pasang arde yang benar Ukuran kabel listrik dan kekuatannya memang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Semakin besar diameter yang digunakan untuk grounding, maka semakin baik juga aliran arus listrik dalam rangkaian tersebut. Dengan aliran arus listrik yang baik, maka tidak akan menimbulkan beban yang semakin besar. Selain itu, pemborosan listrik juga dapat dihindarkan. Jadi, jika ada yang bertanya apakah arde bisa me nghemat listrik? Maka jawabannya adalah bisa saja. Logikanya, Arde atau Grounding ini akan membuat aliran listrik pada setiap rangkaian menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana, tentu menarik jika Anda bisa menghemat listrik, bukan? Selain itu, keamanan instalasi juga lebih terjamin dengan adanya Arde atau Grounding ini. Yuk langsung saja simak bagaimana cara pemasangan kabel arde yang baik dan pastinya sesuai standar di bawah ini 1. Melakukan Pemasangan Rod Grounding Melakukan pemasangan rod grounding atau arde merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Semakin banyak ground rod yang dipasang, maka semakin baik juga bagi instalasi tersebut. Bagaimana syarat-syarat pemasangan rod grounding? Berikut ini tahapan yang perlu dilakukan. Ground rod sebaiknya ditanam dengan jumlah lebih dari satu. Selain itu, pastikan juga untuk diberi jarak setidaknya 5 meter antara satu dengan yang lainnya. Ground rod sebaiknya dipasang lebih dari satu dan di susun secara paralel. Ground rod sebaiknya dihindarkan dari jenis-jenis tanah yang berpasir atau berbatu karena merupakan media yang kurang baik. Untuk memaksimalkan sistem pembumian, sebaiknya stik rod ditanam dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah. 2. Pemilihan Material Untuk Arde Untuk memasang grounding yang baik, material yang digunakan juga sangat penting untuk diperhatikan. Apa saja poin yang perlu dipertimbangkan pada saat memilih material untuk arde? Memilih kabel yang sesuai dengan standar sangat penting untuk dilakukan. Baik dari segi ukuran, warna, maupun jenis dan bahannya. Untuk stick rod, pilihlah yang terbuat dari bahan tembaga padat. Karena besi merupakan bahan yang mudah berkarat dan tidak tahan lama. Sebaiknya penggunaan material besi untuk arde dapat dihindarkan. 3. Penanaman Grounding Rod Cara pemasangan kabel arde tahap selanjutnya yakni proses penanaman grounding rod. Anda tentu saja perlu melakukan penggalian di lokasi yang akan dipasangi Arde atau Grounding. Kedalaman grounding listrik sebaiknya tidak kurang dari 50 cm dari permukaan tanah. Lebih lengkapnya, berikut ini beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan. Pertama-tama, gali lubang dengan posisi vertikal dan dengan kedalaman kurang lebih 50 cm. Setelah itu, tancapkan batang stik rod pada lubang dengan kuat. Tuangkan air secukupnya pada lubang galian. Bisa juga dengan mengisi air hingga lubang tersebut penuh. Tekan stik rod ke bawah, kemudian angkat beberapa saat agar air dapat masuk dan meresap ke dalam tanah. Selanjutnya, tancapkan kembali stik rod sesuai kedalaman yang diinginkan. 4. Menyambung Arde Pada Kabel Setelah pemasangan rod grounding, langkah selanjutnya adalah menyambungkan arde pada kabel. Untuk proses penyambungan arde ke kabel, akan lebih mudah jika Anda menggunakan metode pengelasan exothermic. Metode exothermic ini dilakukan dengan cara mencampurkan bahan tembaga yang sebelumnya telah dicairkan dengan suhu tinggi. Kemudian cairan tembaga tersebut dapat digunakan untuk menggabungkan antar konduktor secara permanen. Setelah pengelasan selesai dilakukan, Anda dapat membersihkan permukaan yang akan disambung dari kotoran. Tujuannya adalah agar sambungan menjadi lebih kuat dan tidak mudah terlepas. 5. Menanam Kabel Arde Langkah-langkah untuk memasang arde yang terakhir yaitu dengan melakukan penanaman kabel arde. Untuk metode yang satu ini, Anda dapat menerapkan beberapa cara berikut Sebelum menanamkan kabel arde, Anda dapat mengukur tahanan grounding terlebih dahulu. Untuk tujuan ini, Anda dapat memanfaatkan alat khusus seperti ohm meter atau tester grounding. Setelah itu, gali tanah menuju titik-titik grounding yang telah ditentukan sebelumnya. Lakukan penggalian pada jalur lintasan ke terminal grounding dengan kedalaman 40 cm sampai dengan 50 cm. Selanjutnya, tarik kabel melalui jalur tersebut. Pastikan ukuran kabel listrik yang digunakan memiliki panjang yang cukup. Setelah seluruh sambungan terkoneksi, letakan pipa marking pada tempat tersebut sebagai penanda. Selanjutnya, lakukan penimbunan tanah dengan tinggi minimal 20 cm. Beri tanda pada bekas galian sebagai penanda bahwa ditempat tersebut telah dipasangi arde. Syarat-syarat Pemasangan Arde yang Paling Benar cara pasang grounding yang benar Agar pemasangan arde dapat difungsikan dengan optimal, tentunya Anda harus mengikuti standar pemasangan yang baik dan benar. Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pemasangan arde? Berikut ini ulasan lengkapnya. Sediakan pipa dengan ukuran minimal 75 cm Penanaman pipa untuk arde sebaiknya dihindarkan dari tempat-tempat yang memungkinkan timbulnya genangan air ketika hujan. Jarak untuk pipa arde dan juga box kWh meter harusnya tidak terlalu dekat. Misalnya, di sekati dengan jarak minimal 180 cm untuk menghindari kWh meter terkena sambaran petir ketika terjadi cuaca buruk. Luas penampang pada grounding sebaiknya diperluas dan kedalaman penghantarnya di perdalam. Sistem untuk grounding baru sebaiknya dibuat dengan sistem paralel. Kesimpulan Arde atau grounding merupakan sistem pentanahan yang sering dipasang pada berbagai instalasi listrik. Pemasangan arde ini tujuan utamanya yakni sebagai sarana melindungi instalasi listrik dari berbagai masalah dan gangguan. Salah satunya dari adanya korsleting listrik, sambaran petir saat hujan dan resiko lainnya. Lalu, apakah arde bisa menghemat listrik? Pemasangan arde disinyalir juga dapat menghemat pemakaian listrik. Dengan adanya sistem grounding, maka tegangan listrik dapat dinetralisir sehingga beban pun menjadi tidak terlalu banyak. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap hambatan yang timbul menjadi berkurang. Sehingga secara otomatis pemakaian daya listrik pun menjadi berkurang. Nah, apakah Anda sudah paham fungsi dari pemasangan arde pada instalasi listrik? Posted On 22/11/2020 Grounding / Arde Dalam sebuah instalasi listrik rumah, grounding listrik wajib dipasang untuk keselamatan bagi penghuni rumah. Namun, masih banyak yang kurang memahami akan pentingnya pemasangan grounding atau arde ini, sehingga mereka tidak merasa keberatan jika instalasi listrik di rumah tidak perlu di pasang kabel arde. Untuk itu sepenting apakah kabel arde ini ? apa saja fungsi dan cara pemasangan grounding listrik yang baik? Pengertian Grounding Listrik Grounding atau pertanahan atau yang sering disebut dengan Arde adalah suatu jalur kabel tersendiri yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik pertanahan bumi dan tidak menyambung secara langsung dengan kabel-kabel lainnya pada instalasi listrik tersebut. Grounding listrik juga bisa diartikan sebagai sistem pertanahan pada suatu instalasi listrik yang mampu meniadakan beda potensial dengan cara mengalirkan arusnya ke tanah atau bumi. Yang dimaksud beda potensial yaitu berupa kebocoran arus listrik atau sambaran petir. Cara pemasangan grounding ini yaitu menggunakan sebuah elektroda khusus pembumian yang ditanam di dalam tanah. Sedangkan kabelnya menggunakan kabel arde yang memiliki ciri khas warna yakni hijau atau kuning strip hijau. Mengapa di alirkan ke tanah ? karena tanah atau bumi memiliki massa dan volume yang sangat besar sehingga bisa menetralkan adanya muatan listrik yang sangat besar sekalipun itu petir. Fungsi Grounding Listrik Fungsi utama dari pemasangan grounding pada instalasi listrik di rumah yaitu memberikan perlindungan dan keamanan pada seluruh jaringan listrik. Untuk lebih jelas dan lengkap, mengenai beberapa fungsi grounding Untuk Keselamatan, fungsi grounding pertama yaitu sebagai penghantar arus listrik ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran listrik sehingga tidak sampai menimbulkan bahaya kesetrum, korsleting bahkan kebakaran. Misalnya adalah saat penggunaan setrika listrik, dimana jika terjadi tegangan yang bocor atau hubungan singkat, maka tegangan tersebut akan di alirkan ke tanah melalui kabel arde, dan tidak akan mengalir ke badan pengguna. Sebagai Penangkal Petir, fungsi grounding kedua yakni mampu menghantarkan arus listrik yang berkapasitas besar langsung ke tanah atau bumi. Pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk penangkal petir, pemasangannya harus terpisah lokasinya satu sama lain. Pengaman peralatan listrik, disini grounding mampu mencegah terjadinya kerusakan yang diakibatkan adanya bocor tegangan. Apa Itu Grounding Listrik?Grounding listrik adalah suatu sistem yang menghubungkan instalasi listrik pada bangunan ke dalam tanah atau bumi, dengan menggunakan konduktor yang ditanam di tanah. Grounding ini fungsinya untuk menetralkan kelebihan tegangan listrik, seperti pada kebocoran listrik atau sambaran petir, dengan cara mengalirkan arusnya ke tanah. Dengan ini, grounding bisa menyelamatkan instalasi kelistrikan rumah dari kerusakan akibat tegangan Harus Dialirkan ke Tanah?Karena tanah memiliki massa yang besar, sehingga mampu untuk menetralkan arus dan tegangan listrik yang tinggi. Dengan menyalurkannya ke tanah, grounding bisa menyelamatkan instalasi kelistrikan rumah dari kerusakan akibat tegangan berlebih!Kenapa Harus Pakai Grounding Listrik?Grounding listrik ini sebenarnya sederhana, tapi bisa menyelamatkan nyawa. Grounding ini memberi jalur alternatif untuk mengalirkan arus listrik saat terjadi korsleting supaya tidak sepenuhnya mengalir ke tubuh manusia. Grounding juga bisa menstabilkan tegangan listrik yang mengalir ke alat elektronik, mencegah resiko kerusakan alat elektronik saat tegangan naik tiba-tiba. Saat terjadi sambaran petir, grounding akan mengalihkan kelebihan tegangan listrik ke tanah, sehingga tidak merusak alat elektronik dan tidak membahayakan nyawa manusia di dalam Pasang Grounding ListrikPilih area pemasangan grounding. Area pemasangan grounding/arde ini umumnya sengaja ditempatkan dekat dengan dengan kWh kWh meter, pemasangan kabel netral dan ground digabung bersama dengan kabel bertegangan. Kemudian kabel ini nantinya akan dihubungkan pada seluruh jaringan dan stop stop kontak inilah, nantinya grounding akan tersambung dan terkoneksi dengan berbagai peralatan listrik di rumah seperti kulkas, TV, komputer dan lain arde groundrod yang ditanam di tanah materialnya terbuat dari tembaga. Semakin banyak groundrod/arde yang dipasang, maka semakin baik juga bagi instalasi memiliki ancaman yang serius saat pemasanganya, untuk detail pemasangannya, ada baiknya untuk ditanyakan pada tukang berpengalaman yang sering menangani pemasangan kelistrikan. Untuk memastikan bahwa sistem grounding listrik berfungsi dengan baik, para tukang kelistrikan harus terlebih dahulu mengecek kualitas dan kesesuaian peralatan grounding listrik. Mereka juga harus memastikan bahwa koneksi yang dapat terputus tidak menyebabkan konsumsi arus yang tinggi. Pengecekan rutin juga penting untuk memastikan bahwa sistem grounding listrik tetap Nilai Standar Grounding Listrik Yang Baik?Bicara berapa nilai standar grouding listrik yang baik, standar grounding listrik di Indonesia mengacu pada SNI Standar Nasional Indonesia 03-6572-2001, yang menetapkan bahwa sistem grounding harus mempunyai nilai resistansi maksimum 10 ohm. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pengguna listrik dari risiko kejutan listrik dan korsleting. Grounding Adalah?☑️ Pengertian, Fungsi, dan Prinsip kerja Sistem Grounding Listrik disertai Info Jenis kabel Arde dan Plus Minusnya☑️ Tanah adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dijadikan bahan pertimbangan ketika membangun rumah atau gedung tertentu, karena itu diperlukan sistem grounding yang sangat praktis. Grounding merupakan sebuah istilah yang biasanya sering ditemukan pada bidang kelistrikan dan kehidupan sehari-hari. Untuk membantu anda dalam memahami apa itu sistem kabel grounding, berikut kami paparkan ulasannya. Apa itu GroundingLogo GroundingJenis Kabel GroundingMacam Macam Sistem GroundingFungsi Grounding ListrikKelebihan & Kekurangan Sistem Grounding Apa itu Grounding Grounding adalah jalur instalasi kabel listrik menggunakan sistem pertanahan ditanam didalam tanah untuk mengurangi atau menghindari bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi, konsleting, maupun petir. Sistem pengkabelan grounding tidak tersambung secara langsung bersama kabel lain yang ada pada instalasi listrik rumah. Sistem grounding ini bekerja dengan cara meniadakan beda potensial sehingga ketika terjadi kebocoran tegangan listrik maupun arus listrik akan langsung dibuang ke tanah/ bumi. Dalam ilmu Elektronika, kata Ground mempunyai arti titik referensi umum/ tegangan potensial sama dengan tegangan nol. Sistem grounding ini bersifat relatif karena titik pusat dalam sirkuit yang digunakan untuk mereferensi semua tegangan dalam rangkaian dapat anda tempatkan dimana saja. Pada dasarnya, kabel listrik yang digunakan untuk sistem grounding terhubung dengan kWh meter yang dimiliki PLN. Mereka pula yang memasang instalasi grounding agar pemasangan bisa tepat dan sesuai dengan instruksi yang sudah ada. Apabila dilakukan oleh orang awam, kemungkinan besar akan terjadi masalah tertentu yang berbahaya. Untuk itu, PLN pun menjadi pihak paling tepat untuk melakukan hal tersebut.

instalasi listrik rumah dengan grounding